Our Youth
Our Life
“Apa ente yakin bro?”
“ya”
“seperti biasa ente egois”
Aku tau ini
bukan sekedar permainan biasa, terkadang aku harus kalah untuk mendapatkan hal
yang besar, walau penantian ini memerlukan waktu yang cukup lama. Aku tidak
menyerah
“Sampai kapan kita nunggu ni bro” kata Dodit
“Sabar, bentar lagi dapet” jawabku
“kan sudah ane bilang disungai ini kagak ada ikannya, mana
umpannya sudah mau habis lagi”
Beberapa saat
setelah itu pancingku terasa
tertarik dengan kencang
“Besar ini, besar” kataku sambil menarik pancing
“tarik terus bro, tarik..”
“tarik apaan, saya tarik juga kepalamu, bantuin dong”
kemudian Dodit membantuku menarik dengan memegang tanganku dan akhirnya ikan pun keluar dari air, ikan yang cukup besar lalu saya taruh di ember
“Waah.. besar bisa buat makan malam nih”
“Bro.. sebenernya kehidupan masa muda itu kayak gini ya..”
kata Dodit sambil termenung
“Tenang Dit.. ini masih permulaan”
“Udahan aja mancingnya, bosen ane bro”
“Oke kita akan ke masa muda yang selanjutnya”
Di sebuah asrama wanita yang besar dengan beberapa cewek yang duduk di balai bambu dan yang lainya sedang bersih bersih.
“kamu lihat itu, yang pakai baju kuning”
“yang lagi nyapu itu ya bro”
“ya, cakep kan? Udah gitu rambutnya diikat lagi”
“apanya yang cantik, mata ente katarak ya”
“matamu yang katarak.. coba lihat cewek yang lain, apa ada
sesuatu yang beda”
“hmm... kagak ada, biasa aja” sambil melihat terus
“aneh..”
“emang ini ya, yang namanya masa muda?” tanya Dodit
“udah, kita pergi saja” kataku sambil berjalan menjauh
“itu.. itu.. yang itu” menunjuk salah satu cewek
“mana.. mana..” sambil mendekati dodit
“itu roknya terangkat tadi”
“sialan.. ayo ikut saya”
“kemana lagi ini bro”
Disebuah taman dengan banyak pasangan, dan kami fokus kepada
satu pasangan yang duduk didekat lampu taman, kami melihat mereka dari jauh
sambil sembunyi di balik pohon.
“lihat itu.. cowoknya.. kamu marah nggak”
“kagak lah, dia kan tidak salah apa-apa”
“itu pacar saya yang di deketnya, sakit.. tapi nggak berdarah”
“sabar bro.. emang hidup itu seperti itu” sambil memegang
pundakku
“emang kamu kagak ngerasa marah ke gitu”
“kan itu masalah ente bukan masalah ane ngapain marah”
Setelah mendengar kalimat terakhir dari Dodit, lalu aku sadar
akan satu hal, apa yang dimaksud dengan masa muda. Walaupun masa muda memang
akan melalui hal yang sama bukan berarti dalam keadaan yang sama. Kemudian aku
mengajak Dodit pulang, dijalan pulang aku tidak berkata apapun dan bejalan
terus sambil merenungkan apa yang telah aku lakukan tadi, sampai di depan
gerbang rumah Dodit, ia kemudian berkata
“Pelajaran masa mudanya udah selesei ya”
“ini salahku”
“salah apa bro, masa mudanya gimana?”
“sebenarnya apa yang aku ketahui tentang masa muda adalah
tempat dimana kau akan mersakan kebahagiaan, cinta dan kesakitan yang berada
didalam hatimu, sesuatu yang berbeda yang belum pernah kamu rasakan, kamu tidak
bisa mengikuti perasaan seperti orang lain”
“ooh.. ente ngomong apa sih”
“sialan.. udah panjang saya jelasin kagak ngerti.. intinya
kamu harus menemukan masa mudamu sendiri”
“udah itu doang.. bilang kek dari tadi..”
Sumber: http://kepo.loop.co.id/writing
Sumber: http://kepo.loop.co.id/writing
0 comments:
Post a Comment
Jangan melakukan SPAM dan berkomenlah dengan tata cara yang baik. Matur tampi asih.