Ciri-Ciri Sekolah Bermutu
Merujuk pada pemikiran Edward Sallis, Sudarwan Danim (2006) mengidentifikasi ciri-ciri sekolah bermutu, yaitu:
1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal
maupun eksternal
2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang
muncul, dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari
awal.
3. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya,
sehingga terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang
sangat sulit memperbaikinya.
4 Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di
tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga
administratif.
5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai
umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan
kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada
masa berikutnya.
6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk
mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang.
7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan
semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawabnya.
8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas,
mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya
agar dapat bekerja secara berkualitas.
9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap
orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan
horozontal.
10 Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
11 Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah
dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas l
ayanan lebih lanjut.
12 Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari
budaya kerja.
13 Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus
menerus sebagai suatu keharusan
Sumber:
Sudarwan Danim. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah: Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara
Merujuk pada pemikiran Edward Sallis, Sudarwan Danim (2006) mengidentifikasi ciri-ciri sekolah bermutu, yaitu:
1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal
maupun eksternal
2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang
muncul, dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari
awal.
3. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya,
sehingga terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang
sangat sulit memperbaikinya.
4 Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di
tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga
administratif.
5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai
umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan
kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada
masa berikutnya.
6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk
mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang.
7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan
semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawabnya.
8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas,
mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya
agar dapat bekerja secara berkualitas.
9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap
orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan
horozontal.
10 Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
11 Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah
dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas l
ayanan lebih lanjut.
12 Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari
budaya kerja.
13 Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus
menerus sebagai suatu keharusan
Sumber:
Sudarwan Danim. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah: Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/
0 comments:
Post a Comment
Jangan melakukan SPAM dan berkomenlah dengan tata cara yang baik. Matur tampi asih.